Masih Belum Bisa Menikmati Perjalanan, Sumpah Asli Aku Capek (kapan ya suksesku datang?)




Hal yang sering aku lupakan adalah menikmati setiap perjalanan, ada sebuah tanda tanya ya semacam ketidakpastian yg membuat kegundahan tak berujung. Istilah e "urung duwe cekelan". Selama belum ada pegangan belum tenang aj. 

Seakan semua kelabu dan penuh ketidakpastian untuk melangkah. Capek banget jujur dan sumpah, dengan sederet kegagalan dalam karir dan usaha, perjuanganku dr awal 2019 sampai penghujung akhir 2022 tak membuahkan hasil sec finansial yg oke, meskipun sempat sangat oke di th 2020. Fakk lah hampir 4 tahun kayak gini rasanya gilakkkk. Sefruit Perjalanan Yaafi Ramadan  Ituuu.... semua nihil sampai th 2022 ini, bahkan mau start lagi butuh motivasi lebih dari kegagalan yg sebelumnya. Bertanya2 kapan ya penghujung dr fase ini, ingin ke fase kesuksesan tp kok ya BEGITU SYULITT.

Kata Ust. Fahruddin Faiz : "kita sering melupakan nikmatnya perjalanan, pengennya langsung ke tujuan. Seakan menunda kebahagiaan saat perjalanannya. Padahal kebahagiaan itu juga bisa di dapat saat dalam perjalanan". 
Kalau versiku aku akan menikmati perjalanan apabila sdh ada pegangan tadiiii... Syulit mencari cari kebahagiaan kalau memang belum dititik senang, dititik bahagia dan lain sebagainya. Bahkan aku milestone point langkah menuju kesuksesanpun gak jelas. Yaitu tadi masih sangat abu abu. Tanpa arah yg jelas. 

Pertanyaannya apakah memang tidak cocok di dunia usaha ? yg penuh naik turun atau ya memang belum waktunya, Yaafi belum bisa memegang tanggungjawab yg lebih besar, artinya kapasitasku belum mumpuni?, atau ada alasan lain yg membuat kesuksesanku tertunda atau ya seorang Yaafi hanya akan mentok seperti ini ? 

Lalu bagaimana cara menikmati sebuah perjalanan ini yg ga tau arah tujuan, milestone yg tak terukur, dan tanpa pegangan yg pasti. hemm... sepertinya ilmu ikhlas belum sampai diqolbuku

Postingan populer dari blog ini

Sefruit Perjalanan Yaafi Ramadan

Cintai 2 Hal Ini Sebelum Mencintaiku