Sukses Tanpa Kerja Keras

    Dulu ketika aku SMP-SMA bercita cita dan bekerja menjadi dosen karena, pertama, aman aja gitu, dari segi pendapatan gaji, dan strata sosial juga dijunjung. Alasan kedua aku males mikir banget sih ketika ditanya orang orang kwkwkwk kalau ditanya simple dan jawabnya, maujadi dosen. Ketiga ya emang aku suka aja berbagi ilmu bahakan secara gratispun aku suka, karena ada kepuasan tersendiri ketika mengajar. Nah mulai berubah nih pengen banget menjadi entrepreneur, tapi gak jelas dan gak tahu mau jualan apa mikirku saat itu mau jualan roti aja yang enak, dah itu doang waktu SMA. Alasan lainnya karena aku terpengaruh oleh juruanku yaitu IPS hehehe. Ternyata lebih menarik daripada jurusan yang sebelah karena sebuah ketidakpastian jawaban dan benar salah hanya perspektif. Alasan selain itu aku pengen banget jadi entrepreneur adalah kebebasan dan seperti hidup suka suka. Bisa beli ini itu biasa bahagiaan, menjalani hidup santai, bisa kasih pekerjaan orang lain dan lain lain. Now on, it's the biggest wrong, fail, it's not true banget dah... 

    Aku sadar bawasanya itu salah karena beberapa hal yang terjadi dalam hidupku. Pertama pengalaman dan kedua melihat kesuksesan seseorang dalam karirnya, lalu terbuka lah opsi dalam hidupku untuk (temuka jawabannya kalimat tanda * pada tulisan ini). Heheheh

    Pertama pengalaman : dulu aku pernah berjaya dimana aku merasa cukup dan sukses dengan pencapaian, Setelah itu jatuh dan masih belum bangkit hingga sekarang. Aku pikir ketika sudah menjapai titik aman akan terasa damai dan sejahtera selalu, Ternyata salah, dan aku mulai paham ketika pengusaha sudah kaya dia ingin lebih kaya lagi tetapi masih kerja keras untuk menjadi kaya lagi. Mungkin karena adanya ketidakpastian dimasadepan. Tetapi dengan begitu membuat kita akan terus berkembang dan beradaptasi, yang efeknya adalah kita menjadi "bisa lebih" dari mereka yang memiliki pekerjaan pasti dan mereka nyaman. Lebih kaya, lebih banyak skill, lebih banyak relasi dan sebagainya. Tetapi tetap diimbangi oleh kerja keras dan konsistensi menjalankan apa yang menjadi komitmen. 

    Kedua melihat kesuksesan seseorang :"Menjalani hidup dengan senang, tanpa menepis bahwasanya kita hidup di dunia, bukan di surga yang artinya adalah jalani proses, tidak instan dan penuh tanggunjawab. Mau ngefans sama nih orang gak boleh, kayanya fans itu fanatik, gak mau tahu ya gw kagum sama lu bang kwkwkwk kata Pandji Pragiwaksono : I Don't Balace My Work and My Life, Cause they are All Jumping in The Same Trampoline, WORK LIFE TRAMPOLINE, We're Still Hustling, Because We Do What We Love, We Love What We Do,  Pusing tapi Bahagia, Carilah pekerjaan yang Capeknya Membuatmu Bahagia" Bahkan yang disebut bahagia itu tidak malas, tidak dengan leha leha, do fucking nothing dan yah... bukan seperti apa yang aku bayangkan ternyata hehehehe dahlah jadi PNS aja enak (Bercanda PE EN ES)

    Jadi ketika ingin sukses dengan keadaan keluarga yang sama, starpoint yang sama dengan mengabaikan faktor faktor lainnya yaitu dengan KERJA KERAS, nah tergantung kita juga, menyikapi kerja keras ini, kerja keras yang membuat bahagia adalah jawaban valid untuk saat ini. jika ada unsur agama maka berbunyi : *Carilah pekerjaan yang membuatmu bahagia lalu bekerja keraslah dan yang terpenting jangan abaikan ridohi Allah*. 

    Kalo dah punya lebih dan cukup GW BELI DIGITAL STANDUP LU BANG yang KOMOIDOUMENOI, kwkwkw tapi kapan yak ? 2025 kali ya eheheh gak tau lah ya lebih cepat lebih baik kwkwkwk

Nih video yang ngetriger tulisan ini : 



Postingan populer dari blog ini

Sefruit Perjalanan Yaafi Ramadan

Masih Belum Bisa Menikmati Perjalanan, Sumpah Asli Aku Capek (kapan ya suksesku datang?)

Cintai 2 Hal Ini Sebelum Mencintaiku